Rabu, 18 Desember 2013

Pemuda Harapan Bangsa

             
            Sumpah Pemuda adalah momen penting bagi perubahan bangsa Indonesia. Generasi muda saat itu menjadi pelopor persatuan nasional dalam simbol tanah air, kebangsaan, dan bahasa persatuan melalui Sumpah Pemuda. Sejarah bangsa ini selalu diwarnai oleh pemuda sebagai komponen utama. Pemuda memiliki semangat tinggi untuk melakukan perubahan. Energi positif itu terpancar ketika mereka melihat suatu kejanggalan pada bumi pertiwi. Pola pikir dan daya analisis yang tinggi terhadap masalah bangsa membuat mereka merasa terpanggil untuk melakukan percepatan perbaikan tanah air menuju ke arah yang lebih baik. Lalu, melihat realita sosial saat ini, apa yang bisa mereka lakukan?. Persaingan global yang semakin panas ditambah pesatnya perkembangan dunia teknologi membuat ekonomi kita semakin jauh tertinggal. Tayangan televisi yang tidak mendidik justru semakin marak disiarkan. Banyak generasi muda kita yang terjerumus ke dalam lembah kebodohan hanya karena tidak mampu memilah tayangan yang pantas ditonton.

Melihat kenyataan yang terjadi saat ini, maka dibutuhkan sosok pemuda yang dapat melakukan akselerasi perbaikan bangsa. Akselerasi tersebut dapat terwujud melalui tindakan nyata dan peran yang dapat mereka berikan. Lalu, peran seperti apakah yang dapat membawa kita menuju ke gerbang kesejahteraan ?. Tidak adanya ekonom brilian yang bergerak bersama di negeri ini untuk dapat memahami, mencerna dan menemukan jalan keluar bagi krisis ekonomi merupakan salah satu penyebab kemunduran bumi pertiwi. Begitu juga dimensi-dimensi lain dimana masing-masing pribadi bergerak sendiri untuk memenuhi kebutuhan dan keuntungan pribadi. Mereka memang manusia-manusia brilian dan jenius tetapi seperti lidi yang berserakan, tidak terorganisasi menjadi kekuatan bangsa di bawah sebuah kepemimpinan yang solid. Kepemimpinan yang kuat dan baik tidaklah menjamin semua kesulitan kita selesai, tapi kepemimpinan yang kuat dan baik memastikan bahwa semua solusi strategis dan teknis yang kita rumuskan dapat bekerja secara benar dan efektif. Tapi, itu pulalah yang menjadi kunci masalah dimana semua berakar dari sana : krisis akhlak dan kepemimpinan.
Jika kita menyusuri sejarah bangsa ini, 80 tahun yang lalu tepat pada tanggal 28 Oktober, dengan semangat yang bergejolak didada dan sanubari Pemuda Bangsa Indonesia (All ethnic) menyerukan kebersatuan, kebersamaan, keberkawanan, kesamaan nasip, satu tujuan yaitu menuju Indonesia Merdeka, Damai, Adil, Makmur dan Dihormati.
Para pemuda bersatu karena kesamaan nasib dan tujuan, tidak di Indonesia di belanhan dunia juga demikian baik di Revolusi Prancis, Revolusi Amerika maupun di China, demi untuk melaksanakan apa yang dicita-citakan mereka rela berkorban harta benda, tenaga bahkan nyawa sekalipun.
mari kita tengok kebelakang kita akan bertemu generasi 1900-an yang mempelopori kebangkitan nasional dengan terbentuknya Boedi Soetomo sebagai organisasi yang boleh dikatakan sebagai titik awal terbentuknya organisasi yang bersifat nasional. Dilanjutkan dengan perjuangan generasi 1928 yang berhasil mempelopori persatuan nasional melalui Sumpah Pemuda. Lalu, kita akan bertemu dengan generasi 1945 yang mempelopori perjuangan kemerdekaan dan generasi 1966 yang berhasil mengakhiri rezim Orde Lama. Semua angkatan itu silih berganti sampai datang angkatan 1998 yang mampu menumbangkan rezim Orde Baru. rangkaian sejarah ini membuktikan bahwa peran pemuda sangat dinantikan untuk percepatan perbaikan bangsa. Mereka bersatu dengan meluruskan akhlak dan niat untuk menuju perbaikan Indonesia. Mereka bergerak di bawah kepemimpinan yang jelas dan terarah. Mereka bersatu padu seperti seikat sapu lidi yang mampu membersihkan sampah-sampah yang berserakan.
Pemuda Indonesia dengan semangat besar bersatu demi melaksanakan cita-cita mulia bangsa. Tapi, di zaman sekarang, pemuda kita melupakan semangat itu, rasa ke AKU-an mulai merengsek bersarang di dada masing-masing pemuda, terkikisnya rasa peduli akan sesama, hilangnya rasa keterikatan, tak mampunya membendung budaya luar yang jelas-jelas berbeda dari akar budaya kita.
Tidak sedikit dari Penerus bangsa ini yang memiliki talenta yang membanggakan, tidak sedikit dari pemuda yang skill nya diatas skill bangsa eropa lainnya…, tapi mereka lebih merasa nyaman hidup dinegara yang menjamin segala kemapanan hidupnya, “…. untuk apa kita berjuang dinegeri sendiri jika kita disana tidak dihargai dan akhirnya kita kan mati juga karena keadaan itu” itu lah jawaban dari mereka… tapi coba kita pelajari dengan semangat Sumpah Pemuda 80 tahun silam.., apakah mereka berjuang untuk kehidupan yang lebih baik, dari ketertindasan itu langsung merasakan kehidupan yang enak-enak, nyaman, tentram… jawab nya TIDAK, tapi mengapa mereka melakukannya dan bisa.. jawabnya karena mereka mencintai Negara dan Tanah Kelahiran nya.
Sebagai renungan di hari Sumpah Pemuda 28 Oktober, perjuangan kita bukan dengan senjata bukan secara begerilya, menghancurkan pertahan musuh, tetapi perjuangan kita adalah memerangi perasaan tamak akan apa yang kita miliki dan rasakan [kesenangannya], karena jika kita sudah merasa nyaman dengan keberhasilan kita sendiri maka kita beransur-angsur akan melupakan saudara kita, saudara kita tidak mengemis untuk kita kasihi, untuk kita santuni, tetapi dengan rasa persaudaraan mari kita bersatu untuk menuju keadilan dan kesejahteraan.
Indonesia membutuhkan peran kita saat ini. Kita sebagai mahasiswa misalnya, menjadi profesional di bidang kita adalah salah satu cara yang paling efektif. Berkumpul bersama dengan pemuda lain yang memiliki visi searah lalu kita membentuk sebuah gerakan nonanarkis yang tersusun secara rapih. Lalu kita berusaha menuju ke sektor-sektor penting yang menjadi pusat pengambil keputusan atau sektor yang menguasai hayat hidup bangsa ini. Kita bergerak bersama dengan tujuan untuk memperbaiki bangsa ini. Kita bergerak dibawah arahan yang jelas. Karena itu kita butuh pemimpin yang mampu menjalankan fungsi pembangkit kekompakan agar pergerakan kita tidak mengalami perpecahan intern. Selain itu, kita butuh integritas akhlak dan kepribadian. Sikap-sikap ini dapat dilatih dengan cara aktif di organisasi seputar kampus atau lingkungan masyarakat. Banyak ilmu yang dapat ditimba di sana. Pendewasaan pikiran, peningkatan daya analisis, dan kemampuan untuk bekerja dalam tim dapat kita peroleh. Semakin strategis jabatan dalam organisasi maka semakin banyak hal yang dapat diperoleh untuk pengembangan diri dan wawasan.
Pemuda zaman sekarang identik dengan hal-hal negatif, baik dari segi sikap, moral dan gaya hidup, pemuda zaman sekarang masih di anggap anak kecil oleh kebanyakan orang karena pemuda yang tak mampu untuk mengendalikan dirinya. Namun sebenarnya yang harus kita ketahui bahwa Pemuda adalah kader penerus pemimpin-pemimpin bangsa saat ini, Pemuda adalah harapan bangsa ini untuk terus maju dan berkembang.
Dan Pemuda yang menjadi harapan bangsa adalah pemuda yang mempunyai ciri-ciri seperti berikut ini :
1. Pemuda yang bertakwa dan teguh pada agama yang di anutnya.
2. Pemuda yang terampil  disegala bidang.
3. Pemuda yang bisa mengabdikan dirinya bagi masyarakat.
4. Pemuda yang memiliki rasa tanggung jawab yang tinggi kepada dirinya sendiri, orang lain , masyarakat dan bangsa.
5. Pemuda yang selalu memikirkan masa depannya dan mulai merencanakan cita-cita dan impiannya mulai sekarang.
6.  Pemuda yang tidak menunda pekerjaannya untuk sesuatu yang tidak penting.
7.  Pemuda yang berani menanggung segala risiko untuk kebenaran dan keadilan.
8.  Mempunyai rasa persaudaraan dan cinta kasih di antara sesame manusia.
Apakah kita termasuk orang yang memiliki sifat atau ciri seperti yang disebutkan diatas?  Jika tidak maka kita harus mengubah sikap kita menjadi cirri pemuda yang telah disebutkan disebutkan di atas. Mulai dari sekarang ! jangan menundanya!
Tentu kita semua mengharapkan bangsa kita menjadi  bangsa yang maju dan memiliki SDM yang berkualitas dan dapat bersaing di tingkat global. Oleh sebab itu, kita perlu berubah! Jika bukan generasi muda seperti kita yang merubah bangsa ini menjadi lebih baik maka siapa lagi yang diharapkan? Karena sesungguhnya pemuda adalah agen perubahan bangsa. Kita juga perlu memperbaiki kesehatan manusia yang ada di Indonesia  agar tercipta masyarakat sehat dan ber SDM yang kualitasnya tinggi.
Zaman globalisasi seperti saat ini jangan sampai merubah identitas kita sebagai pemuda Indonesia. Kita boleh saja menerima kebudayaan barat itu, tapi kita juga harus selektif memilih mana kebudayaan yang sesuai bagi kita sebagai bangsa Indonesia dan mana yang tidak sesuai. Sebaiknya yang tidak sesuai dengan kepribadian bangsa  segera kita tinggalkan dan buang jauh-jauh.
Pemuda adalah harapan bangsa. Kelak mereka yang akan menahkodai bangsa ini. Semua tergantung dari seberapa besar pengorbanan yang akan mereka persembahkan. Kita hanya bisa berharap semoga mereka mampu memaksimalkan kinerja mereka masing-masing untuk memajukan bangsa ini.


0 komentar:

Posting Komentar