Indonesia adalah negeri yang kaya dengan Sumber daya alam
dan sumber daya manusianya, Di dunia Indonesia masuk ke dalam nomer 14 sebagai
negara terbesar didunia dan kekayaan alam Indonesia masuk kedalam ketiga
terbesar di dunia.Sumber daya alam ini diatur penggunaannya oleh negara yang
terdapat dalam pasal 33 UUD 1945 bahwa Bumi, air dan kekayaan alam yang
terkandung didalamnya yang harus dipergunakan untuk sebesar-besarnya kemakmuran
rakyat. Jika berdasarkan hal tersebut maka sebenarnya sumber daya Alam yang
kaya akan membuat rakyat makmur akan tetapi hal ini berbeda dengan Indonesia,
bisa kita lihat dari indeks kemakmuran Indonesia yang menempati posisi 63 dari
144 negara dunia yang dipublikaskan oleh Legantum Institute pada 30 Oktober
2012.
Berdasarkan hal tersebut maka dapat dilihat oleh mata dunia
bahwa Bangsa Indonesia adalah bangsa yang jauh dari kemakmuran walaupun
mempunyai kekayaan yang berlimpah, hal ini terjadi dikarenakan Sumber daya kita
yang tidak diolah secara optimal baik Sumber Daya alam maupun Sumber Daya
manusia . Seperti Sumber daya Alam , walaupun kita mempunyai lahan yang luas
untuk sawah dan ladang tapi kita masih impor beras, kedelai, jagung dll
.sedangkan Sumber Daya manusia(SDM),menurut Human Development Index (HDI) tahun
2010 , kualitas SDM kita masuk dalam peringkat 108 jauh dibawah Philipina yang
masuk urutan 97, kita bisa lihat banyaknya TKI yang teraniaya karena tidak
mampunya bekerja dan bersaing diluar negeri.
Jika kita melihat hal ini, maka sangatlah pantas jika kita
bertanya akan seperti apakah masa depan bangsa kita dimasa yang akan datang,
jika kita tidak melakukan perbaikan dan bertindak maka kemungkinan negara kita
akan jadi negara punah yang hanya nama saja sebagai kenangan untuk generasi
yang akan datang bahwa pernah ada suatu negara di belahan dunia yang pernah ada
dengan kekayaan alam yang melimpah tapi hancur karena penggunaan dan
pengelolaannnya yang tidak efektif dan optimal.
Marilah kita sama-sama sebagai generasi penerus bangsa
melakukan sesuatu untuk masa depan bangsa Indonesia, kita bisa berkaca dari
masyarakat jepang yang maju karena peningkatan kualitas SDMnya.
SDM bisa terbentuk menjadi berkualitas jika kita bisa
sama-sama kembali pada sikap,rasa, pola hidup dan budaya kita yang baik dan
bermanfaat bagi kehidupan kita antara lain :
1. Sikap Konsisten
saat kita beribadah kepada Allah SWT, sikap konsisten adalah
sikap yang penting dalam beribadah dimana kita melakukan ibadah bukan dilihat
dari berapa banyaknya kita berpuasa atau ibadah lainnya tapi jarang kita lakukan
tapi bagaimana ibadah itu bisa konsisten kita lakukan dan menjadi andalan kita.
2. Rasa Nasionalisme
Rasa nasionalisme haruslah ditumbuhkan
supaya kita sebagai generasi penerus bangsa akan mau bekerjasama dan
bekerja bersama-sama demi kemajuan bangsa tanpa memikirkan keuntungan individu
atau kepentingan golongan. sangatlah miris jika kita lihat sekarang banyaknya
masyarakat Indonesia yang lebih bangga menggunakan produk luar negeri
dibandingkan produk dalam negeri, yang terkadang pada kenyataannya
ternyata produk tersebut dibuat dinegeri sendiri kemudian di export keluar
negeri untuk di berikan merk kemudian diimport kembali dengan harga yang lebih
mahal, sehingga bangsa lain yang menikmati untungnya.
3. Budaya malu
Kita harus sama-sama memupuk rasa malu dalam diri kita, malu
karena berbuat sesuatu yang merugikan bangsa dan negara atau malu karena
tidak jujur bukan seperti sekarang dimana pejabat yang korupsi merasa bangga
dan lega karena hukumannya dikurangi, tanpa merasa bersalah kemudian mereka
mencalonkan diri untuk menjabat kembali, astaghfirullah…
4. Budaya baca dan tulis
Agama Islam megajarkan bahwa baca adalah hal yang pertama
kali diajarkan bisa kita ketahui dengan ayat yang pertama diturunkan Allah
kepada rasululullah adalah “Iqro” yang artinya baca. Baca adalah pintu untuk
mengetahui , mengetahui ilmu pengetahuan yang terbentang luas dimuka bumi ini,
dengan budaya baca , pola pikir akan lebih mudah terbentuk dan cakrawala
pengetahuan kita akan lebih luas.
Di Indonesia budaya baca ini sangatlah jarang, bisa kita
lihat misalnya kalau lagi menunggu , apa yang kita lakukan ? tidur, melamun ,
dengarkan musik, update status atau ngerumpi dan ngegosip tentang keburukan
orang lain. hayo kira-kira apa ya?
5. Budaya Hemat
Saya pernah mendengarkan pengalaman yang di ceritakan
seorang dokter kepada saya tentang pengalaman hidupnya di luar negeri.
bagaimana budaya hemat menjadi budaya yang kental sekali bagi mereka, saat
belanja mereka tidak seperti kita yang belanja setiap saat , toko-toko
ramai adalah saat akhir tahun atau saat natal,mereka sudah memprediksi selama
sebulan apa yang harus dibeli sehingga bila ada tamu yang datang tiba-tiba
tidak direncanakan pada bulan itu maka jangan diharapkan bahwa akan mendapatkan
sepotong kue atau sepiring makanan,berbeda dengan orang indonesia yag selalu
menyiapkan makanan kapanpun dan belanja kapanpun bahkan dimanapun sampai banyak
orang luar negeri yang terheran-heran melihat orang Indonesia yang belanja
jauh-jauh hanya untuk sebuah tas.
6.Pola hidup bersih dan sehat
Pola hidup bersih dan sehat adalah pola hidup yang sangat
mempengaruhi lingkungan hidup kita seperti pola hidup bersih dan sehat salah
satu contohnya adalah buang sampah pada tempatnya, jika kita tidak lakukan kita
bisa lihat akibat membuang sampah di kali dan di sungai,menyebabkan pintu air ,
gorong-gorong, dan saluran air tertutup sampah sehingga menyebabkan banjir
dimana-mana.
Pola hidup bersih dan sehat juga mencakup mengenai semangat
kita untuk rajin berolahraga, menjaga asupan gizi , menjaga kebersihan
tangan pada saat akan makan, dan juga untuk tidak sekedar tahu tapi sadar untuk
tidak mengkonsumsi makanan dan minuman yang berbahaya bagi kesehatan
tubuh kita contohnya merokok, sudah terdapat dibungkus rokok tulisan tentang
bahaya merokok tapi herannya hal itu tidak disadari masih merokok diberbagai
tempat sehingga asapnya tidak hanya mengenai yang merokok tapi juga yang tidak
merokok bahkan terkadang asapnya dihirup juga oleh anak-anak yang ada di
sebelahnya.
Demikian menurut saya yang bisa kita lakukan
sama-sama, untuk bertindak supaya Indonesia tidak punah, diawali dari
diri kita kemudian keluarga, ingatlah walaupun hanya dimulai dari diri kita
tapi imbasnya akan dapat dirasakan oleh tiga generasi yang akan datang( anak
kita, cucu kita bahkan cicit kita).Sumber: Kompasiana
0 komentar:
Posting Komentar